Langsung ke konten utama

Kursus Tari Klasik Yogyakarta di Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa




Tidak semua penduduk Jogja mengerti tentang kegiatan di nDalem Pujokusuman. Padahal sudah banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke tempat itu. Selain karena ingin melihat kegiatan yang ada disana, mereka umumnya juga turut serta mengikuti kegiatan itu. Sebagian besar dari mereka dilatarbelakangi oleh rasa cinta yang tinggi terhadap seni klasik gaya Yogyakarta. Lalu kegiatan apakah yang ada disana?

Dalam tulisan ini akan saya coba jelaskan mengenai aktifitas yang ada disana. Sebagai permulaan, saya perkenalkan terlebih dahulu mengenai Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa yang lebih dikenal dengan sebutan YPBSM. Pamulangan beksa berarti pembelajaran tari, dan Sasminta adalah nama pendiri yayasan tersebut. Beralamat di nDalem Pujokusuman MG I/338 Yogyakarta. YPBSM adalah suatu yayasan yang bergerak dalam bidang seni dan budaya klasik khususnya tari klasik gaya Yogyakarta. Dari awal berdirinya yayasan ini sudah menempati nDalem Pujokusuman, sehingga pendopo tersebut selalu diwarnai dengan segala aktifitas YPBSM.

Berawal dari kecintaan terhadap seni tari klasik Yogyakarta, maka KRT Sasmintadipura (almarhum) mendirikan organisasi kesenian yang saat ini bernama Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa (YPBSM). Didirikan pada tanggal 14 Juli 1962 dengan nama Mardawa Budaya. Seiring perkembangannya, Rama Sas (KRT Sasmintadipura) mendirikan Pamulangan Beksa Ngayogyakarta pada tahun 1976. Tujuannya adalah untuk membantu proses pembelajaran di Mardawa Budaya yang pada saat itu semakin banyak peminatnya. Kemudian pada tahun 1992, Mardawa Budaya dan Pamulangan Beksa Ngayogyakarta digabung menjadi Yayasan Pamulangan Beksa Mardawa Budaya. Tujuan utama yayasan ini adalah untuk mengelola kegiatan pendidikan tari dari kedua organisasi tersebut. Kemudian perkembangan berikut untuk mengabadikan nama almarhum KRT Sasmintadipura, pada tahun 1996 nama yayasan berubah menjadi Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa (YPBSM).

Yayasan ini semakin berkembang dan tetap menjunjung tinggi komitmennya pada seni tari klasik gaya Yogyakarta. Adapun tujuan utamanya adalah untuk melestarikan tari klasik gaya Yogyakarta, mengadakan pembelajaran pada para siswa siswi di YPBSM, dan melakukan pengembangan terhadap tari klasik gaya Yogyakarta guna meneruskan nilai-nilai budaya dan artistik kepada generasi penerus. 

Karya tari adiluhung dari YPBSM yang dalam hal ini diciptakan oleh Rama Sas masih tetap berdiri dan eksis hingga saat ini. Selain sebagai koreografer, almarhum juga guru yang berperan penting dalam melestarikan tradisi tari klasik ini dan juga mengembangkannya secara didaktis sesuai untuk era masa sekarang dengan tanpa meninggalkan norma-norma tari itu sendiri. Oleh karena itu tidak salah bila pemerintah memberikan penghargaan atas pelestariannya berupa slogan “Pusat Seni Tari Tradisional Gaya Yogyakarta nDalem Pujokusuman”.

Saat ini siswa siswi yang belajar tari di Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa berjumlah lebih dari 300 orang. Tidak semakin berkurang karena justru setiap tahun selalu bertambah. Oleh karena itu tidak salah jika di YPBSM mempunyai beberapa kelas. Selain untuk memisahkan antara siswa putra dan putri, pembagian ini juga meliputi tingkatan kelas yang berjenjang. Secara keseluruhan terbagi menjadi 4 kelas, dengan tingkatan mulai dari kelas tingkat 1, 2, 3, 4, 5, kelas lanjut. Perlu diketahui bahwa pembagian antara anak dan dewasa tersebut berdasarkan usia. Adapun untuk anak adalah usia antara 5-12 tahun sedangkan untuk dewasa adalah usia 13 tahun keatas. Kegiatan kursus tari ini dilakukan dari hari Senin sampai Jumat. Mulai pukul 16.00 sampai dengan pukul 19.00 WIB sesuai jadwal yang sudah ditentukan. 

Proses pembelajaran pada kursus tari di YPBSM ini sama seperti di organisasi tari lainnya. Yang mana seorang pengajar kelas mengajarkan satu materi. Namun untuk di yayasan ini hanya memberikan satu materi tari selama satu semester. Dan diakhir semester selalu dilakukan evaluasi dalam bentuk Pentas Ujian Siswa. Alasannya adalah agar setiap siswa mempunyai pengalaman pentas, dan agar setiap siswa mengetahui bagaimana rias dan busana yang dikenakan pada materi tersebut.Selain Pentas Ujian Siswa, para siswa siswi di YPBSM juga dilibatkan wajib pada pentas lainnya, yaitu pada pentas ulang tahun sanggar dan pentas tutup tahun. Pentas tutup tahun ini juga merupakan pentas ujian siswa, sebab setelah itu para siswa akan berganti kelas menjadi setingkat diatas kelas sebelumnya. 

Materi tari yang diberikan pun bertahap, mulai dari dasar hingga lanjut. Dan tentunya untuk anak dan dewasa juga dibedakan. Sebab keduanya memiliki kemampuan yang jelas berbeda. Dalam hal ini YPBSM telah menetapkan materi yang diajarkan pada masing-masing kelas dan tingkatan. Materi ini bersifat tetap dan belum ada perubahan hingga saat ini, misalnya untuk Tari Renggamataya selalu diberikan pada kelas tingkat 1 dewasa putri dan Tari Nawung Sekar untuk kelas tingkat 1 anak-anak putri. Namun ada perkecualian untuk tingkat lanjut. Pada tingkat ini, materi yang diberikan tidak tetap, tergantung dari pengajar dan kebutuhan pentas.

YPBSM selalu membuka kesempatan bagi siapa pun yang ingin belajar menari dan bergabung dengan yayasan ini. Pendaftaran siswa baru dibuka setiap akhir tahun (Desember) dengan biaya pendaftaran Rp 150.000,00. Dan untuk biaya SPP masing-masing siswa diwajibkan membayar Rp 50.000,00 per bulan. Tentu biaya ini tidaklah besar bila dilihat dari bagaimana peran dan usaha YPBSM dalam melestarikan tari klasik Yogyakarta.

Salah satu prestasi yang membanggakan adalah adanya kerjasama yang kontinyu dengan seseorang berkebangsaan Jepang. Yang mana beliau adalah mantan siswa dari YPBSM bernama Sakuma. Ia berperan aktif mengadakan dan melaksanakan kegiatan kursus tari klasik gaya Yogyakarta di Jepang, dengan sistem yang sama dengan YPBSM. Oleh sebab itu saat ini hampir setiap tahun YPBSM selalu berkunjung ke Jepang guna melihat kegiatan pembelajaran disana. Selain itu juga melakukan kolaborasi dan pentas bersama di negara itu. Dan yang paling utama adalah kerjasama ini berlangsung dengan baik dan besar menfaatnya bagi kelangsungan YPBSM dan khususnya sebagai wujud pelestarian tari klasik gaya Yogyakarta. 

Sampai saat ini peminat di YPBSM semakin meningkat dan kegiatan rutin pun masih aktif dilakukan. Terbukti dari siswa siswi YPBSM yang berjumlah lebih dari 300 orang. Namun demikian pasang surut pun telah mereka alami sepanjang perjalanannya. Dan hal itu tidak membuat mereka goyah untuk tetap menggerakkan yayasan ini. Sebab rasa cinta yang tinggi terhadap seni tari gaya Yogyakarta inilah yang membuat yayasan ini tetap berdiri diantara perkembangan jaman. Dan harapannya YPBSM tetap aktif dan  mampu bersaing dengan  perkembangan jaman, sehingga seni tari klasik gaya Yogyakarta tetap dapat kekal dan lestari. 

Komentar

  1. kalau selain bulan desember apa tidak bisa mendaftar? saya sudah pengen belajar tari soalnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. kyaknya bisa kok. Coba telfon lngsung ke sanggarnya.. :)

      Hapus
  2. Balasan
    1. mnurut saya itu biaya yang pantas untuk menghargai eksistensi kesenian yg adiluhung sperti ini. bahkan masih tergolong murah. jadi jngan dilihat nominalnya.. :)

      Hapus
  3. saya dari Lampung ingin ikut belajar mohon info lengkap alamatnya saat ini saya kost Di daerah Demangan, apakah bisa Di tempuh dengan TransJogja nggih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. bisa dengan transjogja mbak.. naik jalur yg ke arah pojok beteng wetan. turun di shelter pojok beteng wetan/SD Pujokusuman, trs nanti tanya saja sama petugas shelternya ndalem pujokusuman sebelah mana. klo petugasnya tdk tau tanya tukang becak pasti tau mbak karna lokasinya tidak jauh dari shelter itu.. :)

      Hapus
  4. Apakah ibu rumah tangga usia 40 an boleh mengikuti kursus ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh sekali.. dulu saya pernah ikut latihan di sanggar ini, dan ada juga peserta yang berusia 40an. bahkan simbah-simbah pun ada.. jadi jngan kawatir :)

      Hapus
  5. Duuuh..dari dulu pengen bgt bisa blajar nari jawa.. :)
    Mbak Uli sendiri masih nari di sanggar ini gak skrg?

    BalasHapus
  6. Ya silahkan bergabung saja mbak..tdk ad kta terlambat lo :)
    Klo sya sndri sudah tdk aktif dsnggar ini mbak krna bebarengan dg ksibukn lainnya. Tpi sya tetap eksis menari dsnggar tari yg sya ikuti dri kecil. Begitu.. :)

    BalasHapus
  7. nomor yg bisa di hubungi brapa ya ??
    kalau mau dftar msih bisa ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. langsung ke lokasinya saja ya mbak.. saya tidak tau kontak personnya :)
      tpi saya rasa skrg masih bisa daftar..

      Hapus
  8. Kalo mau sanggar yang lebih nyantai (bayar sesuai kehadiran) ada di Kotagede Jogjakarta. Pendaftaran 50 rb per hadir, 5 rb di :
    http://www.facebook.com/pages/Sanggar-Tari-Tejo-Arum-Kotagede/324351904276016

    BalasHapus
  9. ada nomor yang bisa dihubungi untuk daftar?

    BalasHapus
  10. maaf mau tanya, untuk ikut kelas apakah harus menuggu bulan desember, atau bisa bulan depan? trmkasih

    BalasHapus
  11. alamatnya dimana? ada nmr tlfn yg bs dihubungi?

    BalasHapus
  12. tanya mb,,itu pembelajarannya rutin senin-jumat? yg lebih nynte bisa g mb,,soalnya ak krja sift"an,,,

    BalasHapus
  13. itu berapa lama ya? saya inghin. tapi tidak ada basic menari :d
    THX

    BalasHapus
  14. saya ingin ikut , pendaftarannya selama bulan desember berlangsung kan? tapi untuk usia 20an boleh ikut kan? terimakasih.

    BalasHapus
  15. Hello. I'm Edgar, a dance student from South America. Could you give more information about this dancing lessons (schedules, cost, address, etc) because I'm interested in learning classic styles from Jogja. Do you have facebook or any other contact so I can write you? I don't know if this page is actualized. Thank you very much.

    BalasHapus
  16. Hari Minggu gak ada kelas ya.... saya ingin ikut tapi pulang ke jogja cuma weekend aja....

    BalasHapus
  17. Balasan
    1. Sepertinya ada..coba saya tanya langsung ke lokasinya :)

      Hapus
  18. mau tanya kelas tari nya di alam at yang lengkap

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memilih Yoga Atau Senam Hamil??

Masa kehamilan adalah masa yang paling membanggakan bagi para ibu, terutama bagi ibu muda seperti saya. Kehamilan pertama ini membuat saya selalu ingin tahu dan belajar mengenai berbagai hal seputar kehamilan dan persalinan. Mulai dari googling, bertanya pada teman maupun kerabat, membaca buku, sampai banyak bertanya ketika konsultasi dengan dokter kandungan. Hal ini saya lakukan semata hanya untuk kebutuhan sendiri, karena saya merasa perlu mempelajari dunia baru yang memang belum pernah saya jalani sebelumnya.

Lagu Dolanan Anak: Tak Kenal Maka Tak Cinta

Waktu kecil, kita terutama saya pasti familiar dengan lagu-lagu singkat yang umumnya berisi tentang tema permainan atau sebuah kelakar. Oleh karena saya orang Jawa, maka lagu-lagu yang saya kenal waktu itu sebagian besar lagu berbahasa Jawa. Di Yogyakarta, umumnya lagu-lagu ini disebut dengan Lagu Dolanan Anak. Tidak hanya satu atau dua karena banyak sekali Lagu Dolanan Anak yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya, misalnya Jamuran , Gundhul-gundhul Pacul , Padhang Rembulan , Sluku-sluku Bathok , Menthok , dan masih banyak lagi. Lagu-lagu tersebut pada dasarnya tidak diajarkan secara formal, seperti di sekolah tetapi biasanya dikenalkan dari mulut ke mulut baik dari lingkungan teman-teman sekitar, ataupun oleh orang tua di rumah. Akan tetapi patut disayangkan, sebab saat ini hanya segelintir anak yang mengenali lagu-lagu tersebut. Siapakah yang berperan penting memperkenalkan lagu-lagu ini kepada anak-anak penerus budaya bangsa??

Konsep Estetis Kesenian Jaranan Senterewe Turangga Wijaya di Dusun Sorogenen, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta

A. Deskripsi Jaranan Senterewe Turangga Wijaya merupakan kesenian rakyat yang sampai saat ini masih eksis di wilayah Sleman, khususnya di kecamatan Kalasan. Kesenian ini mempunyai latar belakang sejarah yang menarik sehingga keberadaannya di wilayah itu tidak diragukan lagi. Kesenian jaranan ini menggambarkan sekelompok pahlawan berkuda yang gagah dan gesit dalam medan pertempuran. Mereka menunjukkan kepiawaian berkuda dengan berbagai motif gerakan tari. Properti yang digunakan masing-masing pemain adalah kuda-kudaan (jaranan) yang terbuat dari anyaman bambu dan juga pecut .  Setiap pertunjukan disajikan dengan menampilkan sedikitnya empat kelompok jaranan yang masing-masing terdiri dari enam penari. Jaranan ini ditarikan oleh para penari putera, meskipun beberapa tahun lalu juga sempat ada kelompok penari puteri. Selain penari ada juga peran dalam pertunjukan ini yang disebut bujang ganong, barongan, dan kucingan . Bujang ganong   mempunyai peran khusus yang tersirat, yakn

Paradigma Seni Tradisi dalam Dunia Entertainment

  Berawal dari tulisan sebelumnya yang berjudul "Seniman, Tradisi, dan Entertainment", dalam tulisan kali ini saya ingin mengajak Anda para pembaca untuk aktif dalam mendiskusikan permasalah umum terjadi di sekitar kita, khususnya berkenaan dengan seni tradisi. Paradigma yang berkembang tidak tentu arah, meskipun saat ini pemerintah sedang gencar membangkitkan kembali semangat tradisi di setiap daerah. Keadaan ini harus disikapi dengan kedewasaan berfikir dan disesuaikan dengan kondisi zaman yang tidak dapat disamakan dengan saat kesenian itu mulai muncul. Semoga Anda termasuk salah satu warga negara yang perduli dengan keberadaan dan nasib kesenian tradisi milik kita bersama. Tari Bedhaya Partakrama di Bangsal Sri Manganti Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. (Doc.Habib:2013) 1. Mengapa pertunjukan yang   nyeleneh   lebih diminati oleh penonton? Karena masyarakat Indonesia pada umumnya yang dalam hal ini berperan sebagai penonton tidak dapat meresapi makna sebuah