Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Pertunjukan Tayub yang syarat dengan Norma-norma dalam Masyarakat

Perubahan zaman telah memberikan warna bagi kehidupan manusia. Perbedaan pola pikir sekelompok masyarakat merupakan bagian dari warna kehidupan tersebut. Meski tidak selalu berdampak buruk, namun hal ini secara tidak langsung telah menciptakan dua kelompok masyarakat. Yaitu kelompok masyarakat primitif dan moderen (Ben Suharto: Tayub Pertunjukan dan Ritus Kesuburan) . Mereka yang merupakan bagian dari masyarakat primitif masih menggunakan sistem dan fungsi-fungsi alam. Segala hal yang mereka lakukan selalu berkenaan dengan alam. Misalnya saja seperti saat mereka melakukan upacara atas keberhasilan panen mereka. Contoh tersebut merupakan salah satu kebudayaan yang diturunkan oleh leluhur mereka. Kebudayaan masyarakat primitif yang masih bertahan sampai sekarang cukup banyak. Bentuknya pun beragam. Dari bentuk kesenian rakyat hingga tari pergaulan. Di Tulungagung misalnya, terdapat beberapa kebudayaan masyarakat primitif yang masih bertahan dan terus dilestarikan. Seperti pe

Berbicara tentang "Tari"

         Sampai saat ini, tari masih saja diperlakukan sebagai seorang perawan, seorang dara manis yang dibesarkan di atas pentas dan di dalam tembok istana, yang selalu dianjurkan tetap menjaga keremajaannya: ayu, rapi dan sopan (Doris Humphrey:1983). Singkatnya dapat dikatakan bahwa tari adalah sarana hiburan bagi raja-raja. Manusia telah mencipta tari sepanjang masa, sejak zaman prasejarah sampai masa kini. Akan tetapi barulah pada tahun 1930-an teori-teori komposisi tari berkembang dan diajarkan. Sebelumnya, semua tarian dikomposisikan secara instingtif, atau dengan bakat alami dari para penarinya. Tari telah lama menjadi pertunjukan yang luar biasa bagusnya tanpa teori, dan mewujud hanya karena jasa dan usaha-usaha perorangan yang berbakat, yang sampai saat ini tidak mempunyai kerangka kerja, pedoman dasar seperti "counterpoint" dan harmoni dalam musik atau hukum perspektif dan proporsi dalam seni lukis.          Di dalam tari, gerak adalah esensi. Gerak merupakan ku