Desa Katongan merupakan sebuah
desa yang mempunyai potensi luar biasa dalam hal kesenian tradisi. Desa ini terdiri dari beberapa
dusun, salah satunya adalah Dusun Nglebak. Dalam kegiatan Program Pembinaan dan Pengembangan Wilayah Seni (P3 Wilsen) yang
diselenggarakan oleh ISI Yogyakarta, saya bersama ke enam mahasiswa ISI lainnya ditugaskan
di dusun tersebut. Tugas kami adalah membina kesenian yang ada di Dusun Nglebak
agar lebih menarik dan lebih diminati oleh masyarakat luas. Seperti yang
dicita-citakan oleh Bapak Kepala Dukuh Nglebak untuk menjadikan Desa Katongan
sebagai Desa Wisata.
Kegiatan P3 Wilsen di Dusun Nglebak
ini dimulai tanggal 20 Juni 2012 dan berakhir pada tanggal 19 Juli 2012. Saya
disini berasal dari Jurusan Tari, bersama kedua teman saya yang lain. Tugas
kami tentu berbeda dengan ke empat teman saya yang berasal dari Jurusan Karawitan. Sesuai dengan jurusan mereka yakni karawitan, maka tentu saja bidang
yang mereka ajarkan adalah dalam hal seni karawitan. Namun dalam pelaksanaan P3 Wilsen ini
kami bertujuh saling bekerja sama dalam menyelesaikan program-program yang kami
rencanakan. Sehingga pada akhirnya pentas penutupan dapat berjalan dengan baik
dan lancar.
Program dari kami yang berasal dari Jurusan Tari adalah mengajarkan materi tari kepada adik-adik usia TK, SD, dan SMP/SMK, serta mengadakan pembinaan kepada Reog Mekar Sari yang terletak di Dusun Nggubah, Desa Katongan. Adapun materi tari yang kami ajarkan adalah tari kreasi baru dan klasik, untuk tari kreasi baru kami memilih Tari Kuthuk dan untuk tari klasiknya kami memilih Tari Nawung Sekar dan Tari Golek Ayun-ayun. Dalam pelaksanaannya kami membagi keseluruhan adik-adik tersebut dalam tiga kelompok, yakni kelompok A (pemula – Tari Kuthuk), kelompok B (remaja – Tari Nawung Sekar), dan kelompok C (dewasa – Tari Golek Ayun-ayun). Selain itu kami juga memberikan pembinaan kepada kelompok Jathilan Turonggo Kenyo yang dalam hal ini diikuti pula oleh adik-adik kelompok C (dewasa).
Tidak ada kesulitan yang berarti dalam mengajarkan materi tari kepada adik-adik di Desa ini. Mereka sangat antusias dan kompak dalam setiap mengikuti kegiatan menari. Mereka tidak berasal dari dusun yang sama, sebab ada dari mereka yang berasal dari Dusun Nggubah dan Dusun Melikan, akan tetapi mereka tetap solid dan saling membantu dalam setiap kegiatan. Kami bertiga sangat bangga dan kagum pada kemampuan adik-adik, sebab dalam waktu yang hanya satu bulan mereka dapat menghapalkan satu materi tari, berserta pola lantainya. Adapun nama adik-adik tersebut adalah:
1. Khairunisa
2. Anisa
3. Dara
4. Dyah
5. Aisyah
6. Yuni
7. Tessa
8. Rina
9. Diana
10. Lia
11. Ara
12. Lya
13. Shanty
14. Tanti
15. Tarni
16. Sekar
17. Anisa
18. Kity
19. Sari
Tidak
kalah dengan kegiatan adik-adik menari, Reog Mekar Sari juga memiliki semangat
yang luar biasa. Bagaimana tidak bila hampir 75% pelaku seninya adalah
bapak-bapak dengan usia yang bisa dikatakan separuh baya. Meskipun begitu
semangat dan tekat mereka untuk terus melanjutkan dan melestarikan kesenian
mereka patut menjadi teladan. Kehadiran kami dalam kelompok inipun disambut
dengan baik. Setiap malam Rabu dan malam Jumat kami selalu mengadakan latian
bersama. Kami tidak berniat untuk merubah esensi gerak mereka, namun kami hanya
membuat pertunjukan mereka semakin menarik. Dengan memberikan gerakan jengkeng, menambah motif perangan, dan yang lainnya. Dan alangkah
terharunya kami sebab saran-saran dari kami dapat diterima dan disajikan saat
pentas penutupan berlangsung. Kami berharap Reog Mekar Sari dapat terus
dilestarikan dan menanggap tanggapan yang positif dari pemerintah dan kalangan
seni pada umumnya.
Kami
bertujuh dan khususnya bagi kami bertiga yang berasal dari Jurusan Tari
tentunya sangat beruntung sekali dapat ditempatkan di Dusun Nglebak ini. Sebab
adik-adik sangat antusias dan semangat dalam melaksanakan setiap kegiatan. Dan
tentunya mereka juga didukung oleh orangtua mereka masing-masing, sebab tidak
jarang pada saat latihan selalu diantar, dijemput, bahkan ada yang ditunggu
hingga latian berakhir. Selain itu kami juga sangat bangga telah dapat mengenal
kesenian Reog Mekar Sari, sebab mereka merupakan aset terwujudnya desa wisata
di desa tersebut. Terharu bila kami harus menuliskan lagi dalam laporan ini,
sebab terlalu banyak hal-hal yang mengesankan dan membuat kami masih ingin lama
berada disana. Semoga kegiatan P3 Wilsen selanjutnya dapat mempertimbangkan
waktu untuk lebih diperpanjang lebih dari satu bulan.
titanium hip - Ti-Titanium-Arts
BalasHapus› titanium earrings for sensitive ears titanium-arts › titanium alloy nier titanium- › titanium-arts titanium gold › samsung titanium watch titanium- Titanium-Arts fallout 76 black titanium