Langsung ke konten utama

Catatan Penting Awal MPASI

Haii mom.. Adakah mommy yang belum tau kepanjangan dari MPASI? Loh..gak masalah kok kalau belum tau. Jadi, MPASI itu kepanjangan dari Makanan Pendamping Air Susu Ibu. Adapun makanan yang dimaksud bukan semata-mata menghentikan pemberian ASI pada bayi, tapi untuk menambah kebutuhan nutrisi dan gizi selain dari ASI.



Kenapa saya tidak menyebutkan SUFOR (Susu Formula) yang akhirnya menjadi MPSUFOR mom? Karena saya sangat pro dengan mommy yang menyusui bayinya dengan ASI, kecuali ada alasan medis yang menyebabkan bayi harus minum susu formula. Jadi jangan tersinggung ya mommy yang tidak menyusui.. 😊

Ketika bayi kita menginjak usia 5 bulan, alangkah baiknya sebagai mommy yang pintar kita mulai mencari informasi tentang apa itu MPASI. Tentu saja saat ini sudah banyak media untuk menggali informasi sebanyak mungkin, termasuk konsultasi ke bidan atau dokter spesialis anak. MPASI dimulai saat usia bayi 6 bulan, sebab pada masa itu sistem pencernaan bayi sudah siap menerima pemberian makanan pendamping ASI. Tentu saja dengan syarat dan ketentuan tekstur makanan yang bertahap.

Hal yang menurut saya sangat penting dipahami oleh mommy adalah sebelum bayi kita berusia 1 tahun, tidak disarankan mengkonsumsi gula dan garam (no-gulgar) baik banyak ataupun sedikit. Apalagi di awal perkenalan MPASI, jangan sampai mommy menambahkan penyedap rasa tersebut pada makanan buah hati kita. Dampaknya banyak mom, selain dampak untuk ke depan maupun dampak secara klinis. Dampak klinis bisa dibaca di artikel ini ya (http://bidanku.com/bolehkah-gula-dan-garam-untuk-mpasi). Sedangkan dampak ke depannya adalah:
1. Anak kita tidak mempunyai pengalaman merasakan rasa alami dari berbagai macam sayuran dan lauk pauk.

2. Akibat dari nomer 1, yaitu anak tidak suka jenis sayuran atau lauk tertentu. Akhirnya anak kita selalu pilih-pilih makanan yang sesuai dengan lidahnya. 

3. Efek terlalu suka rasa manis sejak dini akan menghambat dan mengganggu kesehatan giginya. 

4. Dan lain-lain.

Sebenarnya banyak sekali mom, tapi itu tergantung pengalaman masing-masing. Kalau Kinan anak saya memang saya biasakan no-gulgar dari awal MPASI lalu sampai nanti usia 1 tahun. Kabar baiknya apa mom? Iyaa benar.. Kinan tidak susah makan dan selalu mau masakan apa saja yang saya sajikan untuknya. Alhamdulillah..


Selain itu mom, jangan tertarik pada makan instan yang diiklankan merek tertentu. Mungkin saja mommy kepincut (tertarik) karena efektifitas waktu pembuatan dan banyaknya nutrisi yang dijanjikan. Tapi apakah mommy tega memberikan makanan instan pada bayi mommy? Apakah tega kalau ternyata kandungan nutrisinya tidak sesuai? Dan apakah tega jika efek kandungan gulgar akan selalu menghantui hingga masa kanak-kanaknya nanti? Duh.. Kalau saya sih TIDAK mom!!

Nutrisi dan gizi anak kita adalah tanggungjawab kita sebagai orang tuanya, apalagi disertai cinta kasih saat menyajikan MPASI setiap hari. Jadi, jangan memilih yang instan untuk anak kita ya mom. Karena cinta dan kasih sayang tidak bisa diberikan secara instan.


Terimakasih dan salam 😊😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep Estetis Kesenian Jaranan Senterewe Turangga Wijaya di Dusun Sorogenen, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta

A. Deskripsi Jaranan Senterewe Turangga Wijaya merupakan kesenian rakyat yang sampai saat ini masih eksis di wilayah Sleman, khususnya di kecamatan Kalasan. Kesenian ini mempunyai latar belakang sejarah yang menarik sehingga keberadaannya di wilayah itu tidak diragukan lagi. Kesenian jaranan ini menggambarkan sekelompok pahlawan berkuda yang gagah dan gesit dalam medan pertempuran. Mereka menunjukkan kepiawaian berkuda dengan berbagai motif gerakan tari. Properti yang digunakan masing-masing pemain adalah kuda-kudaan (jaranan) yang terbuat dari anyaman bambu dan juga pecut .  Setiap pertunjukan disajikan dengan menampilkan sedikitnya empat kelompok jaranan yang masing-masing terdiri dari enam penari. Jaranan ini ditarikan oleh para penari putera, meskipun beberapa tahun lalu juga sempat ada kelompok penari puteri. Selain penari ada juga peran dalam pertunjukan ini yang disebut bujang ganong, barongan, dan kucingan . Bujang ganong   mempunyai peran khusus yang tersirat, yakn

Program Pembinaan Dan Pengembangan Wilayah Seni (P3 Wilsen) di Nglipar, Gunung Kidul

Desa Katongan merupakan sebuah desa yang mempunyai potensi luar biasa dalam hal kesenian tradisi. Desa ini terdiri dari beberapa dusun, salah satunya adalah Dusun Nglebak. Dalam kegiatan Program Pembinaan dan Pengembangan Wilayah Seni (P3 Wilsen) yang diselenggarakan oleh ISI Yogyakarta, saya bersama ke enam mahasiswa ISI lainnya ditugaskan di dusun tersebut. Tugas kami adalah membina kesenian yang ada di Dusun Nglebak agar lebih menarik dan lebih diminati oleh masyarakat luas. Seperti yang dicita-citakan oleh Bapak Kepala Dukuh Nglebak untuk menjadikan Desa Katongan sebagai Desa Wisata.

Memilih Yoga Atau Senam Hamil??

Masa kehamilan adalah masa yang paling membanggakan bagi para ibu, terutama bagi ibu muda seperti saya. Kehamilan pertama ini membuat saya selalu ingin tahu dan belajar mengenai berbagai hal seputar kehamilan dan persalinan. Mulai dari googling, bertanya pada teman maupun kerabat, membaca buku, sampai banyak bertanya ketika konsultasi dengan dokter kandungan. Hal ini saya lakukan semata hanya untuk kebutuhan sendiri, karena saya merasa perlu mempelajari dunia baru yang memang belum pernah saya jalani sebelumnya.

Lagu Dolanan Anak: Tak Kenal Maka Tak Cinta

Waktu kecil, kita terutama saya pasti familiar dengan lagu-lagu singkat yang umumnya berisi tentang tema permainan atau sebuah kelakar. Oleh karena saya orang Jawa, maka lagu-lagu yang saya kenal waktu itu sebagian besar lagu berbahasa Jawa. Di Yogyakarta, umumnya lagu-lagu ini disebut dengan Lagu Dolanan Anak. Tidak hanya satu atau dua karena banyak sekali Lagu Dolanan Anak yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya, misalnya Jamuran , Gundhul-gundhul Pacul , Padhang Rembulan , Sluku-sluku Bathok , Menthok , dan masih banyak lagi. Lagu-lagu tersebut pada dasarnya tidak diajarkan secara formal, seperti di sekolah tetapi biasanya dikenalkan dari mulut ke mulut baik dari lingkungan teman-teman sekitar, ataupun oleh orang tua di rumah. Akan tetapi patut disayangkan, sebab saat ini hanya segelintir anak yang mengenali lagu-lagu tersebut. Siapakah yang berperan penting memperkenalkan lagu-lagu ini kepada anak-anak penerus budaya bangsa??